Program Aplikasi Untuk Pengelolaan Bantuan Alat Olah Tanah Dan Pompa Air Pada Dinas Pertanian
Abstract
Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan peningkatan permintaan bahan pangan tiap tahunnya, hal ini menuntut petani bekerja ekstra untuk meningkatkan produktifitasnya. Oleh karena itu Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Kabupaten Banjar menyalurkan bantuan kepada kelompok-kelompok petani agar petani lebih produktif dalam melakukan kegiatan pertaniannya, sehingga petani sejahtera dan permintaan bahan baku pangan terpenuhi. Dengan hasil produk yang berkualitas dapat meningkatkan kecintaan terhadap produktifitas petani kita sendiri.
Proses pertama pemberian bantuan alat pertanian yaitu petani menyerahkan proposal, dan pihak dinas melakukan pengecekan apakah petani sudah terdaftar atau belum satu per satu pada file data kelompok tani dan gabungan kelompok tani dari Badan Penyuluh daerah kabupaten Banjar, hal ini menyebabkan pihak dinas kesulitan untuk pengecekan karena data terlalu banyak. Jika petani terdaftar dan belum pernah menerima bantuan sebelumnya maka petani berhak menerima bantuan alat olah tanah dan pompa air, dan pihak dinas melakukan pengecekan apakah petani sudah pernah mendapatkan bantuan atau belum jika sudah pernah maka petani tidak mendapatakan bantuan lagi tetapi jika bantuan yang dimiliki sudah berusia lebih dari lima tahun atau mengalami kerusakan berat maka petani bisa mendapatkan bantuan kembali setelah pihak dinas melakukan pengecekan terhadap bantuan yang dimiliki, kemudian dinas menyerahkan bantuan dan mencatat data petani, data alat olah tanah dan pompa air secara manual dengan ditulis di form bantuan sehingga untuk merekap data pihak dinas harus melakukan pengetikan lagi sehingga perekapan tidak teratur dan tidak konsisten.
Kata Kunci: Program Aplikasi, Alat Olah Tanah Dan Pompa Air, Hibah
Abstract Rapid population growth causes an increase in demand for food each year, which requires farmers to work extra to increase their productivity. Therefore, the Department of Agriculture, Plantation, and Animal Husbandry of Kabupaten Banjar channeled aid to farmer groups so that farmers were more productive in their agricultural activities, so that the farmers were prosperous and the demand for food raw materials was fulfilled. With the results of quality products can increase the love of productivity of our own farmers. The first process of giving agricultural equipment is farmers submitting proposals, and the authorities check whether the farmers have been registered or not one by one in the data file of farmer groups and the combination of farmer groups from the District Extension Agency Banjar district, this causes the office difficulties to check because Too much data. If farmers are registered and have not received previous assistance then the farmers are entitled to receive land and water pumps, and the authorities check whether the farmer has received assistance or not, if the farmer has not received help yet but if the assistance is already old More than five years old or severely damaged the farmers can get help again after the agency checks the aid owned, then the office handed over the aid and record the data of farmers, data equipment and ground water pump manually written on the form of assistance so as to recap The data of the agency should do the typing again so that the recording is irregular and inconsistent.Keywords: Applications Programs, Ground Equipment And Water Pumps, Grants
References
Isriandy, K., & Bahar, B. (2017). Sistem Informasi Pemeriksaan Sampel Penyakit Hewan Ternak Pada BPPV Dinas Peternakan Provinsi. PROGRESIF, 12(2). Pp.1505-1516
Ariyadi, B. M., & Bahar, B. (2017). Model Aplikasi Sistem Pelayanan Terpadu Pada Kantor Kelurahan. JUTISI, 5(1). Pp.895-906
Mustapa, A., & Natarsyah, S. (2017). Model Aplikasi Pengelolaan Administrasi Fitness Dan Body Building. PROGRESIF, 11(2). Pp.1161 - 1170
Rafi’i, I., & Aprilianto, H. (2017). Model Sistem Informasi Alumni STMIK Banjarbaru. PROGRESIF, 12(2). Pp. 1417-1426
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.