Kombinasi Metode Certainty Factor dan Forward Chaining Dalam Sistem Pakar Diagnosis Mandiri Mental Illness
Abstract
Mental illness or psychiatric disorders are syndromes that disrupt a person's thinking pattern or psychology, causing dysfunction in daily activities. Data collected in Indonesia's health profile shows a high prevalence of untreated mental disorders. This is in stark contrast to the number of psychologists and psychiatrists available in the country. Society's stigma against mental disorders causes many to consider it mystical and reluctant to get themselves checked. This research uses certainty factor and forward chaining methods to overcome uncertainty in analyzing information from experts. The application is built based on Android which will make it easier for patients to access and diagnose the disease they are suffering from. By calculating mental illness diagnoses involving 62 symptoms and 10 diseases, the combination of certainty factor and forward chaining methods produces the same system and expert accuracy values. This shows the effectiveness of both approaches when combined.
Keywords: Expert System; Forward Chaining; Certainty Factor; Mental Illness
Abstrak
Penyakit mental atau gangguan kejiwaan adalah sindrom yang mengganggu pola pikir atau psikologi seseorang, menyebabkan disfungsi aktivitas sehari-hari. Data yang dikumpulkan dalam profil kesehatan Indonesia menunjukkan tingginya prevalensi gangguan jiwa yang tidak diobati. Ini sangat kontras dengan jumlah psikolog dan psikiater yang tersedia di negara ini. Stigma masyarakat terhadap gangguan jiwa menyebabkan banyak yang menganggapnya sebagai hal mistis dan enggan memeriksakan diri. Penelitian ini menggunakan metode certainty factor dan forward chaining untuk mengatasi ketidakpastian dalam menganalisis informasi dari pakar. Aplikasi yang dibangun berbasis android yang akan memudahkan pasien dalam mengakses dan mendiagnosa penyakit yang diderita. Dengan penghitungan diagnosa mental illness yang melibatkan 62 gejala dan 10 penyakit, kombinasi metode certainty factor dan forward chaining menghasilkan nilai akurasi sistem dan pakar yang sama. Hal ini menunjukkan keefektifan kedua pendekatan tersebut jika digabungkan.
Keywords
References
S. Fidyaningsih, F. Agus, and S. Maharani, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Case-Based Reasoning,” Pros. Semin. Ilmu Komput. dan Teknol. Inf., vol. 1, no. 1, pp. 113–119, 2016.
G. V. G. Putri, “Sistem Pakar Diagnosa Mental Ilness Psikosis Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor,” J. INOVTEK POLBENG - SERI Inform., vol. 3, no. 2, pp. 164–168, 2018, doi: 10.35314/isi.v3i2.453.
L. N. R. K. Dasar, “Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf,” Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. p. 198, 2018.
K. K. R. Indonesia, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016.
M. D. Irawan, A. Widarma, Y. H. Siregar, and R. Rudi, “Penerapan Metode Forward-Backward Chaining pada Sistem Pakar Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Sapi,” J. Teknol. dan Inf., vol. 11, no. 1, pp. 14–25, 2021, doi: 10.34010/jati.v11i1.3286.
L. Sudarmana et al., “Aplikasi Sistem Pakar Untuk mendiagnosis Gangguan Jiwa Schizophrenia,” J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput. Univ. Brawijaya, vol. 2, no. 2, pp. 40–44, 2018, doi: 10.30591/jpit.v3i1.650.
D. Hastari and F. Bimantoro, “Sistem Pakar Diagnosa Gangguan Mental pada Anak dengan Metode Dempster Shafer,” J. Comput. Sci. Informatics Eng., vol. 2, no. 2, pp. 71–79, Dec. 2018, doi: 10.29303/jcosine.v2i2.106.
W. W. Ariestya, Y. E. Praptiningsih, and M. Kasfi, “Sistem Pakar Diagnosa Kesehatan Mental,” JIKI (Jurnal llmu Komput. lnformatika), vol. 2, no. 1, pp. 80–89, Jul. 2021, doi: 10.24127/jiki.v2i1.1096.
F. P. Juniawan, “Penggunaan Metode Forward Chaining Dalam Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Gangguan Kejiwaan,” J. Inform. Glob., vol. 8, no. 1, pp. 29–35, 2017, doi: 10.36982/jiig.v8i1.220.
Windarsyah, Husnul Khatimi, and Ryan Maulana, “Sistem Pakar Diagnosa Jenis Gangguan Jiwa Skizofrenia Menggunakan Kombinasi Metode Forward Chaining Dan Certainty Factor,” J. Teknol. Inf. Univ. Lambung Mangkurat, vol. 2, no. 2, pp. 51–58, Dec. 2017, doi: 10.20527/jtiulm.v2i2.20.
A. R. Fahindra and I. H. Al Amin, “Sistem Pakar Deteksi Awal Covid-19 Menggunakan Metode Certainty Factor,” J. Tekno Kompak, vol. 15, no. 1, pp. 92–103, Feb. 2021, doi: 10.33365/jtk.v15i1.914.
P. E. Hananto, P. S. Sasongko, and A. Sugiharto, “Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Tanaman Cengkih Dengan Metode Inferensi Forward Chaining,” J. Informatics Technol., vol. 1, no. 3, pp. 1–14, 2014.
K. Aeni, “Penerapan Metode Forward Chaining Pada Sistem Pakar Untuk Diagnosa Hama Dan Penyakit Padi,” INTENSIF, vol. 2, no. 1, pp. 79–86, Feb. 2018, doi: 10.29407/intensif.v2i1.11841.
M. Silmi, E. A. Sarwoko, and Kushartantya, “Sistem Pakar Berbasis Web dan Mobile Web untuk Mendiagnosis Penyakit Darah pada Manusia dengan menggunakan Metode Inferensi Forward Chaining,” J. Informatics Technol., vol. 2, no. 3, pp. 42–49, 2013.
P. Romadiana, A. Septryanti, and L. I. Sari, “Implementasi Algoritma Certainty Factor Dalam Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Kulit Pada Kucing,” Jutisi J. Ilm. Tek. Inform. dan Sist. Inf., vol. 10, no. 3, pp. 545–556, Dec. 2021, doi: 10.35889/jutisi.v10i3.724.
A. H. Aji, M. T. Furqon, and A. W. Widodo, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ibu Hamil Menggunakan Metode Certainty Factor (CF),” J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol. 2, no. 5, pp. 2127–2134, 2018.
L. Meniati, N. Y. Lumban Gaol, and I. Santoso, “Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Tanaman Kakao Menggunakan Metode Certainty Factor,” J-SISKO TECH (Jurnal Teknol. Sist. Inf. dan Sist. Komput. TGD), vol. 5, no. 1, pp. 83–94, Feb. 2022, doi: 10.53513/jsk.v5i1.4798.
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.