Penerapan Metode Certainty Factor Untuk Mendiagnosa Penyakit Pneumania Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Python
Abstract
Pneumania is one of them, which is an infection or inflammation of one or both lungs, which causes coughing up phlegm, chills, shortness of breath, and breathing problems caused by viruses, bacteria, or herbs. This research flow begins with problem identification, data collection, knowledge representation with production rules, certainty factor calculations, and python implementation. In this study using the Certainty Factor (CF) method in diagnosing pneumonia and using 7 symptoms, namely high fever, difficulty breathing or shortness of breath, blue lips and fingertips, coughing up blood, pale skin, and the appearance of spots and rashes, looking confused or very drowsy, and passed out. The conclusion from the calculations and implementation of the program using the Python programming language, the results obtained were 94.42%, meaning that it could be concluded that the patient had severe pneumonia symptoms, so he had to be taken to an internal medicine specialist.
Keywords: Pneumania; Certainty Factor; Python
Abstrak
Pneumania adalah salah satunya, yang merupakan infeksi atau peradangan pada salah satu atau kedua paru-paru, yang menyebabkan batuk berdahak, demam menggigil, sesak napas, dan masalah bernafas yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamu. Alur penelitian ini dimulai dengan identifikasi masalah, pengumpulan data, representasi pengetahuan dengan kaidah produksi, perhitungan certainty factor, dan implementasi python. Pada penelitian ini menggunakan metode Certainty Factor (CF) dalam mendiagnosis pneumonia dan menggunakan 7 gejala yaitu demam tinggi, sulit bernapas atau sesak napas, bibir dan ujung jari berwarna kebiruan, batuk berdarah, kulit tampak pucat, serta timbul bercak dan ruam, tampak linglung atau sangat mengantuk, dan pingsan. Kesimpulan dari perhitungan dan pelaksanaan program menggunakan bahasa pemrograman Python, didapatkan hasil 94,42 % berarti dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami gejala pneumonia yang berat, sehingga harus dibawa ke dokter spesialis penyakit dalam.
Keywords
References
A. Neptiani and G. Soepriyono, “Diagnosa Penyakit Paru-Paru dengan Metode Forward Chaining dan Certainty Factor Berbasis Web Web-based Lung Disease Diagnosis using Forward Chaining and Certainty Factor Method,” vol. 21, no. 4, pp. 816–828, 2022.
D. I. Lesmana, “Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Pneumonia Dengan Penelusuran Forward Chaining Menggunakan Metode Certainty Factor,” Pelita Inform. Budi Darma, vol. 26, no. 2301–9425, pp. 21–24, 2017.
K. D. P. Novianti, K. Y. D. Jendra, and M. S. Wibawa, “Diagnosis Penyakit Paru Pada Perokok Pasif Menggunakan Metode Certainty Factor,” Inser. Inf. Syst. Emerg. Technol. J., vol. 2, no. 1, p. 25, 2021, doi: 10.23887/insert.v2i1.35122.
P. L. Lestari, “Buletin Sistem Informasi Dan Teknologi Islam Sistem Pakar Pendiagnosa Jenis Jerawat Pada Wajah Berbasis Web Menggunakan Metode Certainty Factor Informasi Artikel Abstrak,” vol. 3, no. 1, pp. 79–85, 2022.
S. Zuhriyah and P. Wahyuningsih, “Pengaplikasian Certainty Factor Pada Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Campak Rubella,” Ilk. J. Ilm., vol. 11, no. 2, pp. 159–166, 2019, doi: 10.33096/ilkom.v11i2.441.159-166.
D. Putu and S. Dewi, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Jantung dan Paru dengan Fuzzy Logic dan Certainty Factor,” J. Ilm. Merpati (Menara Penelit. Akad. Teknol. Informasi), vol. 2, no. 3, pp. 361–370, 2014.
B. Pratama and jijon R. Sagala, “Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Akibat Virus Nyamuk Aedes Aegpty Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor,” Excell. Midwifery J., vol. 2, no. 2, pp. 68–73, 2019.
N. R. Muntiari, K. H. Hanif, and W. Rahmaniar, “Application of the Certainty Factor Method for Diagnosing Osteoarthritis Using the Python Programming Language,” J. Adv. Heal. Informatics Res., vol. 1, no. 1, pp. 21–27, 2023.
K. H. Hanif, N. R. Muntiari, and P. A. Ramadhani, “Penerapan Metode Certainty Factor untuk Mendiagnosa Penyakit Preekslamsia pada Ibu Hamil dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Python,” Insect (Informatics Secur. J. Tek. Inform., vol. 7, no. 2, pp. 63–71, 2022.
M. Iqbal et al., “Implementasi Metode Certainty Factor Dalam Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Paru-Paru Berbasis Android,” Coding J. Komput. dan Apl., vol. 07, no. 03, pp. 155–164, 2019.
N. R. Muntiari and K. H. Hanif, “Klasifikasi Penyakit Kanker Payudara Menggunakan Perbandingan Algoritma Machine Learning,” J. Ilmu Komput. dan Teknol., vol. 3, no. 1, pp. 1–6, 2022, doi: 10.35960/ikomti.v3i1.766.
B. D. Meilani, H. Febrianti, and R. Uttungga, “Implementasi Metode Certainty Factor pada Diagnosa Penyakit Lambung,” Pros. Semin. Nas. Sains dan Teknol. Terap., pp. 1–8, 2022.
R. S. P. angin, “Sistem Pakar Penyakit Kulit Menggunakan Metode Certainty Factor,” J. Teknol. Dan Ilmu Komput. Prima, vol. 4, no. 2, pp. 559–566, 2021.
A. H. Aji, M. T. Furqon, and A. W. Widodo, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ibu Hamil Menggunakan Metode Certainty Factor ( CF ),” J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol. 3, no. 5, pp. 2127–2134, 2018.
R. D. F. Nasution, J. E. Hutagalung, and W. M. Kifti, “Sistem Pakar Deteksi Awal Covid-19 Menggunakan Metode Certainty Factor,” Build. Informatics, Technol. Sci., vol. 4, no. 1, pp. 60–68, 2022, doi: 10.47065/bits.v4i1.1508.
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.